Film asal Thailand ini berjudul
First Love (A Little Thing Called Love) tapi di negara Asia lainnya ada juga
yang bilang kalo judulnya “Crazy Little Thing Called Love”. Genre nya romance,
tapi komedi juga. Menceritakan tentang seorang gadis remaja yang naksir kakak
kelasnya yang memang banyak digandrungi.
Gadis itu bernama Nam
(diperankan sama Baifern Pimchanok Luevisadpaibul #halah,nyebutin namanya aja susah bener xD), dia
bisa dikategorikan sebagai siswa yang biasa-biasa aja, bahkan tergolong cupu, ga
gaul, dsb. Dari sisi akademik pun dia termasuk kurang, tapi dia jago banget di
bidang bahasa Inggris. Nah, diam-diam dia suka sama kakak kelasnya yang bernama
Shone (diperankan sama Mario Maurer) yang punya banyak fans di sekolah
mereka.
Nam ini hidup bertiga dengan
ibu serta adiknya, sedangkan ayahnya kerja di Amerika. Suatu hari, pamannya
datang ke rumah mereka dan ngasih surat dari ayahnya, katanya, siapa yang
ranking 1 nanti bakal dapet tiket buat pergi ke Amerika. Pastinya Nam seneng
banget, dari situ dia mulai belajar sungguh-sungguh supaya bisa ke negeri paman
Sam buat menemui ayahnya tercinta :D
Gara-gara 3 sobat deketnya, Nam
mencoba mengaplikasikan 9 metode untuk menaklukan kakak kelas dari sebuah buku,
hahaha. Sejak itulah, Nam lambat laun berubah. Dia jadi pemeran utama di pentas
drama sekolah, ikut marching band, dan yang pasti dia ga cupu lagi. Klimaks
muncul di saat Nam udah bersinar, dan ada siswa baru yang merupakan sahabat
deketnya Shone suka sama Nam, hoho. Bahkan persahabatan Nam dengan
sobat-sobatnya di ambang kehancuran, ckckck #biasa, remaja :P
Waktu pun terus berjalan, sampe
Nam baikan sama 3 sobatnya dan dia berhasil jadi ranking 1, it means dia bisa
pergi ke Amerika, Shone pun lulus sekolah. Di saat hari kelulusan itu, Nam
ngasih mawar putih buat Shone dan dia pun bilang tentang semuanya, tentang yang
selama ini udah dipendam, setelah itu dia liat tulisan “Shone love Pin” di saku
seragam Shone yang penuh corat-coret spidol kelulusan itu.
Dia speechless dan patah hati
pastinya. Sejak saat itu mereka ga pernah ketemu. Sembilan tahun kemudian, Nam
udah jadi seorang fashion designer muda yang terkenal dan go international,
sedangkan Shone jadi seorang fotografer yang sebelumnya dia adalah seorang
pemain sepakbola Thailand. Mereka pun bertemu di sebuah talk-show yang
menghadirkan Nam sebagai bintang tamunya. Setelah itu gimana, na? Yaa.. tonton
sendiri aja deh ya, biar tau filmnya gimana. Hahaha :D
Ada satu hal penting yang bisa
diambil dari film ini, bahwa cinta memang seharusnya merupakan sebuah kekuatan
yang membangun, bukan malah melemahkan bahkan meniadakan dan karena cinta, kita
akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hal apapun :D
Cinta sama makhluk-Nya aja udah
ngasih impact yang besar seperti itu, apalagi cinta sama Sang Pencipta? Tentu
impact nya bakal luar biasa berkali-kali lipat, guys! :D
Untuk kelebihan dan
kekurangannya.. Humm.. So far, ga ada kekurangannya, mungkin wajah Mario Maurer
yang kelewat cute sampe bikin konsentrasi hilang, hahaha #alay :P Subtitle nya
sih, terjemahannya bisa dibilang parah, hohoho, karena saya emang ga nonton DVD
aslinya, ini copy-an dari laptop temen, heheh xD
Akting para pemainnya juga
natural, lucu, dan ga bikin bosen. Selain itu, kita juga bisa tau
sedikit-sedikit kebiasaan orang Thailand, misalnya mereka suka menggunakan kata
“Aww” bukan sebagai ekspresi kalo ngerasa sakit, tapi seperti kita bilang “Hei!”
di Indonesia. Hehe.
Well then, bagi yang belum
nonton, cobain nonton ya, ga rugi kok :D dan semoga bisa jadi pembangkit
semangat buat film-maker Indonesia supaya ga mau kalah buat bikin film remaja
yang dikemas secara apik, menarik, nilai moralnya tinggi, dan ada sisi
edukasinya juga kemudian bisa nembus pasar internasional, aamiin :D